Pengertian Paradigma
Menurut Thomas Kuhn, paradigma dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual atau model yang dengannya seorang ilmuwan bekerja
(a conceptual framework or model within which a scientist works). Ia adalah
seperangkat asumsi-asumsi dasar yang menggariskan semesta partikular dari
penemuan ilmiah, menspesifikasi beragam konsep-konsep yang dapat dianggap absah
maupun metode-metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan dan
menginterpretasikan data. Tegasnya, setiap keputusan tentang apa yang menyusun
data atau observasi ilmiah dibuat dalam bangun suatu paradigma.Pengertian psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Pengertian Kepribadian
Kepribadian
itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah
definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan
pengukurannya.
Kepribadian
secara umum : Personality atau
kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang
biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian
menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi
individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum
ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan
tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada
situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat
evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat
dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.
Kepribadian
menurut Psikologi : George Kelly
memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian
sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi
arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail
tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah
laku dan pikiran individu secara khas.
Allport
menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan
raga manusia adalah suatu sistem yang
terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya
selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas
dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu
memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama,
karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Psikologi Kepribadian
Psikologi
kepribadian adalah cabang dari psikologi yang mempelajari kepribadian dan perbedaan
individu. Bidang fokus termasuk:
- Membangun gambaran koheren dari
individunya dan proses psikologis utama
- Investigasi perbedaan individu –
bagaimana orang-orang yang unik
- Investigasi sifat manusia – bagaimana orang-orang sama.
Sturktur Kepribadian
Menurut
teori social-cognitive, struktur kepribadian individu terdiri dari empat konsep
utama yaitu competencies-skills, belief-expectancies, evaluative standards, dan
personal goal.
a.
Compentencies-skills Kompetensi atau skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh
individu untuk menyelesaikan dan menghadapi masalah dalam hidupnya. Kompetensi
meliputi cara bepikir tentang masalah dalam kehidupan dan kemampuan bertingkah
laku dalam menyelesaikan masalah. Skill adalah kompetensi yang dimiliki
individu dalam konteks yang spesifik. Kompetensi diperoleh melalui interaksi
sosial dan observasi terhadap dunia. Perkembangan kompetensi kognitif dan
tingkah laku juga turut mempengaruhi delay gratification skill, kemampuan
individu dalam menunda kepuasan impuls yang tidak tepat secara social atau
secara potential membahayakan diri sendiri. Delay gratification skill
ditentukan oleh hasil yang diinginkan, pengalaman pribadi di masa lalu serta
observasi terhadap konsekuensi yang diterima oleh model.
b.
Belief-expectancies Sebuah pemikiran melibatkan beliefs mengenai seperti apa
dunia yang sesungguhnya dan seperti apa masa depan. Ketika beliefs diarahkan
pada masa depan maka disebut dengan expectancies. Ekspektansi terhadap masa
depan merupakan hal utama yang menentukan bagaimana kita bertingkah laku.
Individu memiliki ekspektansi pada tingkah laku yang diterima oleh orang,
reward dan punishment yang mengikuti tingkah laku tertentu, serta kemampuan
individu untuk mengatasi stres dan tantangan. Inti dari kepribadian adalah pada
perbedaan cara dimana manusia sebagai individu yang unik menerima suatu
situasi, mengembangkan ekspektansi mengenai keadaan yang akan datang, dan
menampilkan perbedaan pola perilaku sebagai hasil dari perbedaan persepsi dan
ekspektansi tersebut. Sama halnya dengan kompetensi, ekspektansi yang dimiliki
individu bersifat kontekstual.
c. Evaluative Standard dan Personal Goal Goal atau
tujuan berkaitan dengan kemampuan individu untuk mengantisipasi masa depan dan
untuk memotivasi dirinya sendiri. Adanya tujuan dalam hidup dapat mengarahkan
individu untuk membuat prioritas, mengabaikan pengaruh-pengaruh sementara dan
mengorganisasi tingkah laku selama periode waktu tertentu. Goal bukan suatu
sistem yang kaku, melainkan individu dapat memilih tujuannya tergantung dari
apa yang dinilai paling penting bagi dirinya saat itu, kesempatan apa yang
tersedia di lingkungan dan penilaiannya terhadap self -efficacy dalam mencapai
tujuan, sesuai dengan tuntutan lingkungan. d. Evaluative Standards Individu
memiliki evaluative standards yang merepresentasikan tujuan yang akan dicapai
dan landasan dalam mengharapkan reinforcement dari orang lain dan diri sendiri.
Evaluative standard yang melibatkan pemikiran mengenai sesuatu harus seperti
apa, yaitu kriteria mental untuk mengevaluasi baik atau buruknya suatu
peristiwa. Hal ini meliputi pengalaman akan emosi seperti malu, bangga, merasa
puas atau tidak puas terhadap dirinya. Evaluative standards yang dipelajari
juga meliputi prinsip-prinsip moral dan etika dalam bertingkah laku. Di dalam
evaluative standards yang dimiliki seseorang terdapat pengaruh eksternal
meskipun berasal dari internal individu. Evaluative standards merupakan hal
yang mendasari motivasi dan performance dari seseorang. Standar evaluasi sering
memicu reaksi emosional. Seseorang merasa bangga bila mencapai standar
performanya dan kecewa ketika gagal mencapai standar tersebut. Hal tersebut
mengarah pada self-evaluation reactions, yaitu seseorang mengevaluasi
tindakannya dan kemudian berespons secara emosional (puas atau tidak puas)
sebagai hasil dari evaluasi.
Pengertian Psikologi Kepribadian Cognitive
Psikologi
kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran
(the scientific study of mental processes or activities). Bagaimana informasi
diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Psikologi
kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi. Tingkah laku seseorang
didasarkan pada tindakan mengenal/memikirkan situasi dimana tingkah laku itu
terjadi.
Prinsip
dasar psikologi kognitif
* Belajar
aktif
* Belajar
lewat interaksi sosial
* Belajar
lewat pengalaman sendiri Di dalam dunia psikologi, mempelajari psikologi
kognitif sangat diperlukan, karena :
- Kognisi adalah proses mental atau
pikiran yang berperan penting dan mendasar bagi studi-studi psikologi
manusia.
- Pandangan psikologi kognitif banyak
mempengarui bidang-bidang psikologi yang lain. Misalnya pendekatan
kofnitif banyak digunakan di dalam psikologi konseling, psikologi konsumen
dan lain-lain.
- Melalui prinsiprinsip kognisi,
seseorang dapat mengelola informasi secara efisien dan terorganisasikan
dengan baik.
Beberapa
faktor pendorong berkembangnya psokologi informasi antara lain :
- Penurunan popularitas psikologi
behaviorisme karena psikologi tidak dapat menerangkan tingkah laku manusia
secara komplek
- Perkembangan konsep tentang
kemampuan berbahasa yang dimiliki manusia.
- Munculnya teori perkembangan
kognitif dari Jean Piaget (ahli psikologi dari Swiss). Piaget mengemukakan
beberapa hukum-hukum tentang kognitif, yaitu :
- Setiap orang punya aspek kognitif,
yang terdiri dari aspek-aspek struktural intelektual.
- Perkembangan kognitif adalah hasil
interaksi dari kematangan organisme dan pengaruh lingkungan.
- Proses kognitif itu meliputi
aspek persepsi, ingatan, pikiran, simbol-simbol, penalarandan pemecahan
persoalan.
- Dalam psikologi kognitif, bahasa
menjadi salah atu objek yang penting, karena merupakan perwujudan sikap
kognitif.
- Sisi-sisi kognitif dipengaruhi oleh
lingkungan dan biologis
Aspek
kognitif
- Kematangan → Semakin bertambahnya
usia, maka semakin bijaksana seseorang.
- Pengalaman → hasil interaksi dengan
orang lain.
- Transmisi sosial → hubungan sosial
dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
- Equilibrasi → perpaduan dari
pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2
sistem yang mengatur kognitif
- Skema → antar sistem yang terpadu
dan tergabung
- Adaptasi, terdiri dari asimilasi
dan akomodasi.
- Asimilasi terjadi pada objek yang meliputi biologis
(refleksi, keterbatasan kemampuan dll) dan kognitif
(menggabungkan sesuatu yang sudah diperoleh)
- Akomodasi terjadi pada
subjek
- Mengandung perkembangan
pendekatan pemrosesan informasi, pendekatan ini bersal dari ilmu
komunikasi dan komputer.
Pengertian Kepribadian Psikologi Behavioristik
Behaviorisme
adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan
oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat
diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi
yang diinginkan. Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan atau
mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakan yang
diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam mengembangkan
keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek dan
manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara
konkret.
Ciri
dari teori behavioristik adalah
mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan
peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa
merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori
behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk
memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau
situasi. Little tanggung jawab ditempatkan pada pembelajar mengenai
pendidikannya sendiri.
Ada
beberapa tokoh teori behavioristik.Tokoh-tokoh aliran behavioristik tersebut
antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
Teori
behavioristik (pendekatan tingkah laku) dibangun atas dasar penelitian empiric,
bukan hasil intuisi klinis. Karena bersifat empiric, pendekatan tingkah laku
terbuka terhadap penemuan—penemuan atau gagasan-gagasan baru. Para behavioris
menyakini bahwa tingkah laku manusia itu tidak selalu konsisten, karena manusia
berperilaku dengan cara-cara yang mengarah kepada reinforcement dalam situasi
yang dihadapi. Dalam kata lain, faktor-faktor situasional mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap perubahan tingkah laku.
Berikut
merupakan kritik terhadap teori behavioristik:
a.
Prinsip-prinsip dalam teori tingkah laku ditemukan melalui penelitian terhadap
binatang. Dengan demikian prinsip-prinsip tersebut (tingkah laku binatang)
tidak bias digeneralisasikan kepada tingkah laku manusia.
b. Para
behavioris mengabaikan proses kognitif, padahal factor ini sangat penting dalam
tingkah perilaku manusia.
c. Para
behavioris memandang kepribadian secara pragmentaris (terpecah-pecah, tidak
utuh). Kepribadian dirumuskan secara sederhana, hanya sebagai hasil asosiasi
stimulus-respon.
Referensi
:
Kartono,
Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju
http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-behaviorisme/
http://id.wikipedia.org/wiki/Paradigma_(disambiguasi)
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/10/teori-belajar-psikologi-kognitif/
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://makalahpsikologi.blogspot.com/2010/01/konseling-behavioral.html
http://cicak69.wordpress.com/2008/10/31/konsep-konsep-dasar-psikologi-kognitif/